(1)
Memahami Tanpa
Berdiskusi
Seringkali, kita tidak perlu berkomunikasi lisan untuk
saling memahami, bahkan kita tidak perlu bertatap muka. Entah bagaimana, ketika
sebuah pendapat diajukan kita sudah saling sepakat. Entah bagaimana, ketika
terjadi sebuah keadaan kita sudah mendapat firasat.
Aku tidak sedang berspekulasi, berbicara tentang hal-hal
gaib. Apa yang sedang kusampaikan murni berasal dari gejala kehidupan. Gejala yang
kualami sendiri. Memahami tanpa lansung berdiskusi, aku merasa ini tidak masuk
akal. Namun, faktanya ia terjadi. Mestinya, ada penjelasan ilmiah untuk
gejala-gejala ini. Aku pernah mencari tahu, walaupun tidak
pernah mendalam. Sejauh ini, ada beberapa orang teman yang sangat suka membicarakannya, mengenai firasat, telepati, dan semacamnya. sebut saja:
Putra, Andre, Iman, Iha, Harmoko, termasuk Hardha.
Gejala yang kumaksud baru terjadi beberapa waktu yang lalu. Seorang
teman membuat status berisi lirik lagu Letto, berjudul “Memiliki Kehilangan”. Dia
menyenggolku, menulis: Letto untuk Bayu Satria. Beberapa gejala lainnya sering
kualami, seperti tiba-tiba ingin bertemu seseorang karena ia juga sebenarnya
ingin bertemu, merasa tidak enak karena akan kehilangan sesuatu, dan lainnya.
Dulu aku pernah menulis sebuah tulisan berjudul yang sama. Aku
juga memasukkan lirik lagu ini ke dalam tulisan itu. beberapa terakhir ini,
ingin sekali membuat tulisan bertopik ‘kehilangan’ lagi. Tapi selalu kuurungkan
karena beberapa alasan. Salah satunya, karena aku telah memiliki tulisan dengan
judul yang sama. Namun pagi ini, rasanya keinginan itu tidak tertahankan. Sejak
tadi siang aku memandangi layar komputer, mencoba menuliskan sesuatu tentang
kehilangan. Kenyataannya, itu baru cuma keinginan. Tidak ada satu kalimat
tentang kehilangan yang bisa dituliskan. Jadinya malah 2 tulisan dengan topik
yang sama sekali berbeda.
Setelah membaca status dia, tiba-tiba ada inspirasi. Pastinya
untuk apa dia menulis status itu, aku juga tidak tahu. Pastinya berhubungan
dengan sesuatu. Aku mencoba meraba-raba, mengasah firasatku. Mudah-mudahan
tidak salah memahami.
Selanjutnya:
Semua Akan Hilang, Hanya Soal Waktu
0 comments:
Post a Comment