Insomnia adalah perempuan mungil bersenyum ceria. Insomnia
adalah rumah tempat orang tua selalu berselisih karena anaknya. insomnia adalah
tugas kuliah yang harus dikumpulkan esok paginya. Insomnia adalah pelajaran
yang memandang tajam ingin dibaca. Insomnia adalah pekerjaan yang menuntut
untuk diselesaikan. Insomnia adalah kumpulan masalah yang dihadapi dengan rasa
cinta.
Insomnia bersama bergelas-gelas kopi melebamkan mata. Urat-urat
tampak keluar,”Matamu merah”, kata nenek waktu itu. “begadang sampai pagi,
tidur sampai siang hari, dasar anak wong sugih!” teriaknya lagi. Tidak ada yang
paling menyakiti daripada tuduhan yang tidak dapat dibuktikan dengan
pengalaman.
Padamkan layar komputer, lepaskan kacamata, baringkan tubuh,
pejamkan mata, lupakan masalah, jangan lupa berdoa, coba mengkhayal apa saja. Menghitung
domba atau lelucon yang indah, mungkin bisa. Lalu meminta instrumentalia
membawa kepada mimpi yang selalu sama, tentang pengalaman dan masa depan melebur
jadi cerita rumit menyentak dada.
Mari tidur, insomnia. Biarkan mimpi menjadi psikotropika
atau narkotika. Itu lebih baik daripada segelas anggur merah bahkan vodka,
lebih baik daripada kokain, morfin, atau ganja. Biarkan mimpi indah menjadi placebo
atau menjadi sekedar sugesti saja.
0 comments:
Post a Comment