Rss Feed
  1. Berhalakah?

    Sunday, January 27, 2013


    dia, kukenal
    lewat fragmen dan tafsiran

    menjadi dzikir sepanjang malam
    dan doa mulai tak setia

    takutku: dia seperti tuhanku

    (jika di tanganku sebuah koin:
    satu sisi dia, sisi lain tuhanku
    kulempar keudara, lalu kutangkap,
    selalu muncul dia)

    “tuhan, berhalakah dia?
    akankah ku di neraka?”

    subuh menimpali,
    ”pulanglah, pulang. berwudhu'lah.
    cukupkan sujudmu
    hanya dengan membasuh tangan dan wajah.”

    aku menunggu
    tapi tuhanku tetap tak bergeming
    seperti dia

    (2013)


  2.                                -VS
    kau dan kanak-kanakmu itu
    telah menggerogoti kehormatanku
    lalu kau meraung;
    meneror telepon genggamku
    tentang sketsa-sketsa cacat
    yang kau pikir sempurna; akhirnya
    melarikan diri seperti ular dikagetkan petir
    sepertinya aku penjahatnya
    bukankah begitu?
    kecoa yang dihina-hina
    diinjak-injak
    penyet
    bermandi air matamu
    dikubur bersama kekecewaan
    karena kau pikir aku penjahatnya
    begitu?
    Biar aku lelah melekatkan remah-remah
    Kau tetap memenjaraku dengan tuduhan
    Telah mengacak-acak rumah teduhmu
    Barangkali, memang aku penjahatnya
    (25 Januari 2013)



  3. Nilai kok Jadi Mistis?

    Akhir-akhir ini, setiap kali ngecek update-an status teman-teman di Facebook, ada satu jenis status yang menarik perhatianku. Status-status yang menginspirasiku untuk membuat tulisan ini. Status tentang kekagetan, kelegaan, dan kepasrahan mengenai nilai semester. Diluar status-status yang kutemukan itu, banyak mahasiswa yang was-was menunggu nilai apa yang akan keluar di portal mereka. pembicaraan-pembicaraan tentang nilai menjadi salah satu trending topic ketika ujian akhir semester telah berakhir. Ketika nilai-nilai mulai keluar, biasanya reaksi mereka ada 2:

  4. Mereka tak Tidur di Kasur

    Saturday, January 26, 2013

    insomnia kembali menggila. tadinya aku sudah tidur sejak jam 9 malam, Tapi dalam lelap itu, tiba-tiba seperti ada sesuatu menghantam jantungku. sakit sekali, dan harus bertahan dengan rasa sakit itu sampai hampir 15 menit. haha, kangen-kangen-kangen.

  5. WAS-WAS MENUNGGU NILAI (1)

    Friday, January 25, 2013


    Gimana Sih Dosen Ngasih Nilai?


    Ujian baru aja selesai. Nilai-nilai juga sudah pada keluar. Sejauh ini, masih memuaskan. Tinggal satu mata kuliah, Ilmu Falak. Padahal aku sudah berdebar-debar dari kemarin. soalnya, dari 9 mata kuliah yang aku ambil semester ini, hanya mata kuliah ini yang memang membuatku gelisah. Aku takut nilaiku malah nggak keluar lagi. Terlepas dari momok hitung-hitungan yang selalu menyerang mahasiswa bahasa dan sastra, ada 3 hal yang membuat aku tidak yakin dengan huruf apa yang akan keluar di portal.

  6. Catatan di Ruang Kuliah

    Tuesday, January 8, 2013

    -ikrar pelajar-
    saya tak belajar, saya diajar
    saya tak bertanya, saya ditanya
    saya tak ingin, saya harus
    saya tak berhak, saya wajib

    -syarat-
    dulu dosen pernah mengajarkan
    membuat klausa, sudah lama
    saya lupa mana nomina mana verba
    (teman yang sangat paham verba berhenti kuliah)
    buku catatan telah dijual ke penadah
    agar dapat ujian, sebab-
    sekarang jadwal diatur bank.

    -larangan-
    ini bukan untuk profil:
    suka liburan, suka jalanan, suka bacaan, apalagi suka melawan


    -nilai-
    papan tulis berbicara
    kata-kata berkeliaran di ruangan
    mengajak meja dan kursi menari
    mahasiswa tertidur
    dalam lelap mimpi
    dia dibangunkan-
    huruf E di papan pengumuman


    -penutup-
    menteri tenaga kerja bicara soal pendidikan
    akhirnya tahu pula: semua hanya penderita
    terlalu banyak ijasah dirobek di depan istana
    ribuan sarjana menyesal kuliah


  7. Dia Luka

    Monday, January 7, 2013


    percuma napas diasah, hilang desah
    tak perlu lagi mencoba
    dia telah berdosa

    dia luka-terluka
    berteriak, riak, semak
    diburu malu, dimana biru itu?
    bukan langit, bukan jawabmu
    pengampunan

    dulu disanjung, kini terujung
    terkurung, tak terlindung
    kerudung menutup surga
    sumpah menggoreskan luka
    lama membuka neraka

    itu tafsirmu,
    tafsirku tak suka menyentil
    mengapa tuhan selalu tidak adil?

    tafsirku:
    dia tak percuma dalam desahnya


  8. di Matamu Aku Membaca

    Thursday, January 3, 2013


    ingatkan aku apakah
    tatapan itu pernah ku temukan
    di tengah genangan saat rembulan purnama
    atau di kaki bianglala bila hujan telah reda

    di matamu aku membaca kalimat
    rangkaian kata yang tak jera
    aku tafsirkan hingga detak jam berpisah
    dari telinga, seperti kopi yang kau hidangkan
    bersama senyuman saat malam mendendangkan
    lagu kesunyian

    gantungan kunci bentuk hati itu sempat
    menjadi selimutku, walau tak cukup ampuh
    menjimati hantu di matamu yang selalu
    muncul dalam siluet di lukisan kepalaku

    dimatamu aku hampir melihat:
    seluruh tentara kehilangan senjata,
    bila saja aku tak lelah menatap cahaya
    yang terus menghangat di rongga dada,
    inginku angkat suara yang kemarin tenggelam
    dalam kepengecutan
    biar jelas mengapa merdeka selalu didamba

    aku seperti ikan di dalam akuarium
    sementara kau lapisi matamu dengan senyum ranum
    yang tak mungkin aku sapa dengan bahasa manusia
    sebab aku bukan petarung yang tak suka mengalah
    pada masa yang mendesak kita membuat rencana


    aku tak tahu apakah
    aku dan kau akan menjadi frasa
    atau bahkan akan menjadi sebuah lema:
    kita


    dimatamu aku membaca sebuah refrain:
    "adalah kekuatan
    tak mengharap balasan
    tak terlihat dan tak ternilai
    hanyalah kekuatan yang menjadi jawaban
    yang bernilai tak kasat terlihat"


    ingatkan bila aku salah membaca
    madah yang kau isyaratkan pada jelaga
    barangkali aku terlalu hitam
    untuk dapat melihat mata