percuma napas diasah, hilang desah
tak perlu lagi mencoba
dia telah berdosa
dia luka-terluka
berteriak, riak, semak
diburu malu, dimana biru itu?
bukan langit, bukan jawabmu
pengampunan
dulu disanjung, kini terujung
terkurung, tak terlindung
kerudung menutup surga
sumpah menggoreskan luka
lama membuka neraka
itu tafsirmu,
tafsirku tak suka menyentil
mengapa tuhan selalu tidak adil?
tafsirku:
dia tak percuma dalam desahnya
0 comments:
Post a Comment