bila tahu dia akan tiba
tentu akan kubuatkan pesta
dengan tabuh rebana
seperti "thala'al badru 'alaina"
walau pasti tak serupa
maaf,
aku lancang membayang wajah
ia jejak tinta, sulit dilupa
serasa di rumah, lena menata kisah
sementara empunya belum disapa
ini rasa, pengembara muda
tak suka memberi jeda
sering lelah, terserang dahaga
datang tanpa diundang
tak boleh dihalang bila ingin pulang
ah cinta,
kebahagiaan yang tak sempurna
kita mengisinya dengan tawa dan derita
agar jadi penuh gelas kita
dan bila kereta harus tertunda
barangkali kita belum bisa mengeja rencana
tak mengapa,
waktuku telah menjadi rindu lega
tak ada rayu dan puja
tak memaksa menjawab pinta
biar, jadi catatan dalam sejarah
(30 desember 2012)
-
Insaf
Monday, December 31, 2012
Posted by irfan al-diin at 12:29 AM | Labels: puisi | Email This BlogThis! Share to X Share to Facebook |
0 comments:
Post a Comment