putik-putik layu itu mengusik,
melelahkan sungguh
bertanam rindu, menuai gelisah
tak ingin lagi merayu, beku
tak perlu merekah
hingga sepagi itu,
setangkai bakung kuning di depan
rumah
menghias- dan pada imaji
bingkaian hening langit senja merah
renungan tumbuh
disela rerumputan liar berakar mati
pada yang menajuk jadi pesona
di tengah lingkaran bebatuan yang
merajuk
jadi pigura
ia mata air pelepas dahaga
menggulirkan angin lembut- sejuk di
raga
di kelopaknya embuh luruh
bila surya mulai tinggi
penuhi rindu pepohonan
pada tanah yang bernyanyi
ia selimut bunga yang ingin bersemi
bila dingin resapi nadi
bakung kuning, setelah tidur nanti
semoga ada hidup lagi
0 comments:
Post a Comment