Rss Feed
  1. MAHASISWA, BISA APA?

    Saturday, August 13, 2011

    -->

    Ada tipe (manusia) yang suka bicara dan yang suka bertindak.
    Kebanyakan orang hanya suka berbicara, yang mereka lakukan hanya bicara.
    Tapi pada akhirnya, yang bertindaklah yang dapat merubah dunia ini.
    Dan saat mereka lakukan itu, mereka mengubah kita.
    Karena itulah kita tidak pernah bisa melupakan mereka.
    Jadi kau termasuk tipe apa?
    ( dikutip dari film The Boondock Saint 2)
    Pertama-tama, tidak ada ucapan terbaik bagi para pendatang baru dimanapun saja selain kalimat “selamat datang para mahasiswa dan mahasiswi baru. Tempat ini adalah rumah baru kalian, tempat kalian akan ditempa menjadi sosok-sosok baru yang sering dikenal dengan sebutan dengan Intelektual. Jangan khawatir kalau agak asing dengan semua keadaan yang ada disini. Seiring dengan semakin meningkatnya interaksi kalian dengan lingkungan baru ini, kalian akan terbiasa.”

    Selamat datang, bagi semua orang-orang yang masih beruntung untuk mengecap manisnya dunia kuliah. Semoga dengan keberadaan anda-anda semua disini, tidak membuat anda menutup mata bahwa masih banyak remaja-remaja seusia anda yang tidak mampu melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi karena tidak memiliki biaya. Bersyukurlah, dan pergunakanlah waktu anda selama beberapa tahun ke depan untuk mendapatkan apa-apa yang terbaik bagi anda, bangsa, maupun dunia ini.
    Saya yakin, anda semua mestinya sudah mengetahui beberapa fakta tentang mahasiswa. Tidak hanya itu, saya juga yakin bahwa anda setidaknya telah memiliki anggapan tertentu tentang bagaimana mahasiswa. namun demikian saya juga ingin lebih meyakinkan anda bahwa setiap peran apapun pasti memiliki tugas tersendiri di dalam masyarakat. Tidak terkecuali dengan mahasiswa. maka pertanyaan utama yang harus kita ajukan sebagai mahasiswa barangkali akan seperti ini, ”kalaulah saya adalah bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat, maka sebagai mahasiswa apa yang bisa saya lakukan?”
    Tapi jangan terburu-buru. Pertanyaan itu akan kita jawab nanti. Sebelum melangkah kesana, ada pertanyaan awal yang harus kita jawab lebih dahulu. Ini penting, karena berhubungan dengan alasan dan tujuan. ”kenapa memilih untuk kuliah?” kalau memang kita berniat kuliah untuk mendapatkan ilmu, masih banyak tempat lain selain perguruan tinggi untuk mendapatkan ilmu. Kalau ingin mendapatkan kerja? Sangat banyak orang di belahan dunia ini yang bahkan tidak pernah kuliah untuk bisa kerja. Disisi lain, ironisnya, ternyata banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak bisa kerja karena berbagai alasan.
    Nah, kenapa anda kuliah? Silahkan dijawab sendiri, dan pertanyaan itu harus dijawab. Pertanyaan tersebut harus dijawab agar tidak ada penyesalan di kemudian hari. Ketika anda sudah memilih sebuah peran maka anda harus siap dengan segala konsekuensi yang harus anda tanggung dengan pilihan itu. mahasiswa adalah sebuah peran di dalam kehidupan sosial. Mahasiswa pun sebagaimana peran lainnya memiliki tanggung jawab untuk menjalankan peran tersebut. Tanggung jawab inilah yang sering dikenal dengan istilah tanggung jawab sosial.
    ada tiga tanggung jawab atau peran yang harus diemban seorang mahasiswa. baik ketika ia kuliah maupun setelah kuliah. Pertama, mereka adalah penyampai kebenaran. Secara umum, Mahasiswa adalah kelompok sosial yang masih murni. Dikatakan murni karena apa yang ia sampaikan dan lakukan di dalam hidupnya belum diracuni oleh kepentingan-kepentingan pribadi. Mahasiswa menyampaikan sesuatu karena ia merasa apa yang sampaikan adalah kebenaran, dan kebenaran harus ditegakkan. Kedua, mahasiswa sebagai agen perubahan. Sebenarnya saat ini banyak selentingan-selentingan yang mulai mempertanyakan peran mahasiswa sebagai agen perubahan. Namun, dunia sampai saat ini masih berhutang banyak kepada mahasiswa karena tindakan-tindakan yang mereka lakukan. Siapa yang tidak ingat peran mahasiswa Indonesia di tahun 1966 atau 1998? Di banyak tempat di negara lain pun, mahasiswa hampir selalu menjadi bagian dari aksi-aksi perubahan. Di Serbia misalnya, ada organisasi mahasiswa yang bernama Otpur. Mereka sangat berperan dalam menumbangkan rejim otoriter Slobodan Milosevic. Peran yang terakhir adalah, mahasiswa sebagai penerus masa depan. Perguruan tinggi adalah salah satu tempat dimana ide-ide baru bermunculan. Diskusi-diskusi dan kajian-kajian ilmiah yang berlansung di dalamnya mau tidak mau pun seharusnya memacu semangat orang-orang yang terlibat di dalamnya untuk selalu kritis dengan kondisi yang sedang terjadi. Kemudian dengan gesit mereka selalu memikirkan bagaimana caranya agar keadaan bisa diubah menjadi lebih baik. Karena itulah, orang-orang tua dan orangtua-orang tua kita meletakkan masa depan di tangan kaum mudanya, khususnya mahasiswa. manusia selalu berharap bahwa kehidupan di masa depan bisa menjadi lebih baik. Di pundak anak-anak mudalah mereka meletakkan harapan-harapan itu.
    Kalau anda tidak terima dengan 3 peran di atas. Tidak masalah. Setidaknya anda masih harus bertanya, ”tapi kenapa saya harus memikul tanggung jawab seperti itu?”. akan selalu ada alasan bukan? Memang ada alasannya. Sebelum saya mengemukakan alasannya, saya ingin menegaskan bahwa tanggung jawab sosial adalah tanggung jawab moral. Artinya, ketika anda tidak melakukannya, anda tidak akan dipenjara. Anda boleh memilih untuk tidak melakukannya. namun, kalaulah tidak ada moral, bagaimana jadinya dunia ini? Kerusakan, kejahatan, peperangan, adalah perilaku orang-orang yang kita sebut tidak bermoral. Lihatlah apa yang telah terjadi pada dunia ketika orang tidak bermoral. Setidaknya, sebagai saran, kita harus selalu menyediakan waktu setengah jam saja dalam satu hari untuk memikirkan persoalan-persoalan semacam itu.
    Lalu apa alasannya anda harus memikul tanggung jawab sosial tersebut, seorang pakar bernama Arbi Sanit, menyebutkan 4 hal yang menjadi karakteristik mahasiswa yang mungkin bisa dijadikan sebagai alasan:
    1. sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mahasiswa mempunyai wawasan yang luas diantara masyarakat. Artinya, kebanyakan orang ketika mendengar anda adalah mahasiswa, anda akan dianggap lebih tahu.
    2. sebagai kelompok masyarakat yang paling lama menduduki bangku sekolah, sampai di universitas mahasiswa telah mengalami proses sosialisasi politik yang terpanjang diantara angkatan muda. Dalam bahasa lain, mahasiswa jauh lebih memahami kondisi bangsa ini dibandingkan kawan-kawan nya yang bukan mahasiswa.
    3. kehidupan kampus membentuk gaya hidup yang unik di kalangan mahasiswa. Di Universitas, mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah, suku, bahasa dan agama terjalin dalam kegiatan kampus sehari-hari. Mahasiswa biasanya lebih toleran terhadap orang lain dan lebih terbuka terhadap perubahan.
    4. mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise dalam masyarakat dengan sendirinya merupakan elit di dalam kalangan angkatan muda. Maksudnya, di dalam masyarakat, mahasiswa memiliki posisi yang dikhususkan di dalam masyarakat. Sekalipun pada kenyataannya, banyak juga diantara lulusan bangku kuliah yang tidak dihargai di dalam masyarakat. Tapi, biasanya itu karena para sarjana semacam itu tidak mampu menjalankan perannya dengan baik. Pernah dengar komentar semacam ini di masyarakat, ”kuliah jauh-jauh ke jogja, balik ke kampung nggak bisa nyumbang apa-apa”.
    Untuk terakhir, ada satu istilah yang hampir selalu diidentikkan dengan mahasiswa, calon Intelektual Muda. Ada banyak kesalahpahaman terjadi dengan cara memaknai istilah ini, khususnya kata intelektual itu. Banyak orang yang berbangga hati ketika ia disebut sebagai intelektual, padahal mereka tidak melakukan apa-apa selain berbicara saja. Intelektual, menurut ’Ali Syari’ati, adalah orang yang memiliki kapasitas sebagai ilmuwan dan moralis sekaligus. Ia tidak hanya berbicara saja, tapi juga bertindak untuk melakukan perubahan. Ali Syari’ati adalah salah satu pemikir islam Iran yang sampai saat ini masih dikenang oleh banyak orang. Ia sangat berani mengkritik rezim Syeh Pahlevi di Iran, dan sebagai akibatnya dia kemudian dibunuh oleh Shavak, polisi rahasia Iran. Namun, apapun resikonya, kebenaran tetaplah kebenaran. Dan kebenaran harus ditegakkan. saya ingin mengutip sebuah potongan puisi dari Kuntowijoyo. Saya yakin anda akan memerlukannya suatu saat nanti. Setiap orang punya hak untuk memilih peran seperti apa yang ia jalankan diatas dunia ini. peran seperti apa yang anda pilih setelah mahasiswa nanti?
    sebagai hadiah
    malaikat menanyakan
    apakah aku ingin berjalan di atas mega
    dan aku menolak
    karena kaki ku masih di bumi
    sampai kejahatan terakhir dimusnahkan
    sampai dhu’afa dan mustadh’afin
    diangkat Tuhan dari penderitaan.
    (Kuntowijoyo, Makrifat Daun, Daun Makrifat)

  2. 0 comments:

    Post a Comment