Rss Feed
  1. Nak, tanah ini milik Tuhan,
    bukan milik kita
    barangkali ia sedang jadikan hidup permainan
    dan kita menjadi tontonan

    tak perlu marah,
    Tuhan tak berikan beban lebih dari yang mampu kita tanggungkan
    dan Tuhan tak pernah salah dengan apa yang ia rencanakan

    tak perlu kecewa
    jika raja bertitah seenak perutnya,
    berbagi tanah seperti kue tart ultah
    jika dia berpesta pora,
    dan kita selalu jadi pelayannya

    tak perlu mengeluh
    bila tanah ini ditanami uang,  lalu hutan miliknya hilang
    gedung tinggi makin menjulang, rumah si miskin jadi arang

    bila si buncit mengeruk keuntungan,
    dan kita jadi pesakitan
    bermalam angin di sepanjang emperan

    ingat nak,
    tidak ada rumah untuk rasa bersalah
    bumi adalah ibu yang tahu kasih sayangnya kepada siapa
    selalu ada tanah untuk kita menjadi tanah
    ada dinding untuk setiap pikiran yang terasah
    ada lantai untuk setiap kebenaran yang terjaga
    selalu ada pintu untuk berbalik arah

    keluarlah dari pintumu
    lakukan sesuatu dan rebutlah
    barangkali Tuhan ingin tontonan menyenangkan,
    barangkali itu yang Tuhan inginkan
    melihat permainan berbalik arah

  2. Entah bagaimana, ada rasa bersalah yang terus menghantui saya sejak tengah hari  tadi. Rasa bersalah yang serupa saya rasakan beberapa waktu lalu. Rasa bersalah yang dilakukan karena tidak melaksanakan niat pertama. Niat pertama? Iya, itu istilah yang saya gunakan. Saya tidak tahu istilah populernya apa. Niat pertama adalah niat yang pertama kali muncul. Biasanya ia muncul secara spontan. Dalam beberapa kasus kita tidak perlu berpikir panjang untuk melakukannya. Dalam kasus lain kita urung untuk melaksanakannya.

  3. jika Cinta itu sebuah Pohon (1)

    Saturday, October 12, 2013

    1
    Prolog

    Beberapa waktu yang lalu, belum lama, seseorang pernah mencecarku dengan pertanyaan ketus,”bagaimana kamu bisa mencintai tanpa memiliki orang itu?”

  4. 4 oktober, 3 tahun lalu dia di hari Senin. 2 tahun yang lalu dia di hari selasa. setahun lalu dia di hari Kamis. Tahun ini dia bergeser sedikit ke hari jum’at. Tahun depan ia akan bergeser ke hari sabtu. 2 tahun lagi ia ke hari minggu. Di tahun kabisat 2016 dia akan berada di hari senin. Setelah tahun kabisat dia akan berada di hari Rabu.