Rss Feed
  1. Cinquian

    Monday, March 18, 2013


    Puisi dengan 5 baris yang memiliki beberapa format, bisa digunakan sebagai salah satu teknik pembelajaran untuk mata pelajaran apapun.

    Contoh disini ada 2 pola. Ada juga pola dengan menggunakan syllable, tapi bahasa Indonesia (sepertinya) tidak mengenal sistem syllable. Contoh ini juga masih sederhana, yang lebih rumit atau serius juga ada. Tapi lagi nggak mood nerjemahin. Hehe..


    Kedua contoh itu diterjemahkan dari bahasa Inggris. Puisi jadinya, tanpa tabel:
    Dinosaurus
    dinosaurus
    pernah hidup
    di masa lalu
    hanya debu dan mimpi
    tersisa



    Kastil
    Kastil
    Kuat, indah
    Mengesankan, mengagumkan, mengawasi
    Simbol kemakmuran dan kekuatan

  2. Mengapa

    Sunday, March 17, 2013


    (1)
    kita terlalu memberi perhatian pada anjinganjing yang tertawa. mengapa?
    langit tak lagi kelam sungai tak lagi kering. mengapa?
    apa karna hujan adalah pertanda matahari jadi jawabnya?

    kita belajar bertanya:
                            tentang rumah
                            tentang kita
                            tentang hidup mengapa tak lagi sama.
    mengapa Tuhan ada dalam duka sengsara terus kita jaga dan biarkan saja nyawa hilang sungsang untuk kematian kita tak lama lagi hangus dimakan bara.
                mengapa?
                ada kata-ada bahasa-ada cinta-ada kita-ada mati-ada surga-ada neraka- Hukumkah ia?

     (2)
    mengapa-mengapa-mengapa ia-siapa mengapa
    bagaimana mengapa siapa mengapa mengapamengapa ia mengapalah ia biarlah ia mengapa. tapi mengapa?

    (3)
    Mengapa ia tak berhenti bertanya
    terlalu banyakkah tersisa dari cerita-cerita lama tak terbaca
    Konon semua t'lah hilangkan makna masa sejarah waktu kita juga.
    'mbataskan kita jelas hanya pada tidak percaya saja sebab tak tahu ia dimana.
    kau cari-ku cari lantas ku curi setiap tanda jadi tanya mengapa kata basahkan pikiran dalam keraguan tanpa ujung tanpa bungkam, karena mungkin Ia tak ada.
    Ia jelas katakan siapa mengapa bagaimana jelaslah eksistensinya. bukan lagi rahasia.
    apa guna?
    (4)
    tak habis tak sudah untuk mengapa
    jelas hanya panik bingung sementara mendera coba pahami mengapa itu harus mengapa maka mengapalah Ia tak usah ditanya begitu saja tak usah disibak merebak ingin kita dekati Ia sungguh katakanlah kepuasanmu aku, Ia tak ada biarpun tersembunyi tak perlulah kita balikkan kata agar jelas siapa makna Ia-Ia, biarkan tersimpan untuk kita tak usah ditanya.
                                        mengapa???
    Juli 2009

  3. Simpati

    Saturday, March 16, 2013



    Ia di pundak sepanjang hari
    tapi hobi yang disenangi

    abjad di atas awan
    mencurah di kediaman

    hidup sepenuhnya pagi
    tak jelas terbenamnya mentari

    rencana rumah kosong

    lilin yang menyala ditengah rerimbunan
    kunci yang mana, meragukan
    sepanjang jalan

    mungkin di bibir waktu ada jawaban
    sejelas tatapan yang merengkuh ingatan

  4. Gadis Kecil

    Wednesday, March 13, 2013


    Sepatu kets hitam-putih tali merah muda –
    mengetuk-ngetuk senada detak arloji,
    di dalamnya kaki kijang yang melompat di sabana.

    Tatapan yang pena
    dalam udara lembap hujan
    beraroma senyum yang sabit.
    Seperti sinar matahari pagi
    yang jadi bulan bermahkota,
    berpendar wajahnya.

    Itu gadis kecil bermain bekel –
    di depan pintu rumah.
    Teringat ibu yang merajut –
    baju –
    untuk si sulung.

    Itu gadis kecil –
    di bawah purnama hujan mengarang bunga,
    ditinggalkannya di depan pintu rumah.


  5. Ini permintaan dari adik saya, “buat tulisan tentang menulis”, katanya.

    Saya tidak mahir membuat tulisan. Setidaknya saya belum mendapat pengakuan ‘otoritas pengetahuan’ bahwa saya adalah seorang yang mahir. Tapi terserahlah, yang penting saya terbiasa membuat tulisan, dan saya ingin orang lain juga terbiasa membuat tulisan.  Karena saya terbiasa membuat tulisan, saya pastinya punya pengalaman bagaimana saya menulis. Untuk awal, saya buatkan beberapa pertimbangan. Setelah ini mungkin akan diperluas sedikit demi sedikit:


  6. Ini adalah tulisan pertama saya di bulan Maret 2013, serta hari pertama kuliah di semester genap tahun ke-7 saya kuliah. Saya adalah salah satu diantara sebagian mahasiswa abadi yang dianggap ‘gila’ oleh beberapa orang, karena bangga dengan kebelum lulusannya. Gila aja! Siapa juga yang bangga belum lulus kuliah sampai 7 tahun? Saya belum lulus kan fakta yang tidak bisa dielakkan, terus kenapa harus disembunyikan. Jika sebagian mahasiswa abadi menyembunyikan identitasnya, saya memilih untuk tidak melakukan itu. Bagi saya lebih berharga menjadi orang yang bertanggung jawab atas kebelumlulusan daripada yang tidak bertanggung jawab atas kelulusannya.