Rss Feed
  1. Mengapa

    Sunday, March 17, 2013


    (1)
    kita terlalu memberi perhatian pada anjinganjing yang tertawa. mengapa?
    langit tak lagi kelam sungai tak lagi kering. mengapa?
    apa karna hujan adalah pertanda matahari jadi jawabnya?

    kita belajar bertanya:
                            tentang rumah
                            tentang kita
                            tentang hidup mengapa tak lagi sama.
    mengapa Tuhan ada dalam duka sengsara terus kita jaga dan biarkan saja nyawa hilang sungsang untuk kematian kita tak lama lagi hangus dimakan bara.
                mengapa?
                ada kata-ada bahasa-ada cinta-ada kita-ada mati-ada surga-ada neraka- Hukumkah ia?

     (2)
    mengapa-mengapa-mengapa ia-siapa mengapa
    bagaimana mengapa siapa mengapa mengapamengapa ia mengapalah ia biarlah ia mengapa. tapi mengapa?

    (3)
    Mengapa ia tak berhenti bertanya
    terlalu banyakkah tersisa dari cerita-cerita lama tak terbaca
    Konon semua t'lah hilangkan makna masa sejarah waktu kita juga.
    'mbataskan kita jelas hanya pada tidak percaya saja sebab tak tahu ia dimana.
    kau cari-ku cari lantas ku curi setiap tanda jadi tanya mengapa kata basahkan pikiran dalam keraguan tanpa ujung tanpa bungkam, karena mungkin Ia tak ada.
    Ia jelas katakan siapa mengapa bagaimana jelaslah eksistensinya. bukan lagi rahasia.
    apa guna?
    (4)
    tak habis tak sudah untuk mengapa
    jelas hanya panik bingung sementara mendera coba pahami mengapa itu harus mengapa maka mengapalah Ia tak usah ditanya begitu saja tak usah disibak merebak ingin kita dekati Ia sungguh katakanlah kepuasanmu aku, Ia tak ada biarpun tersembunyi tak perlulah kita balikkan kata agar jelas siapa makna Ia-Ia, biarkan tersimpan untuk kita tak usah ditanya.
                                        mengapa???
    Juli 2009

  2. 0 comments:

    Post a Comment