Sore tadi
saya mengikuti kuliah di Asrama Mahasiswa UAD. Kuliah pengganti. Perkuliahan selesai
ketika waktu maghrib masuk. Setelah shalat Maghrib hujan turun deras. Saya memutuskan
untuk berteduh sejenak. Setelah hujan agak reda saya memutuskan untuk pulang.
Sekian menit
berjalan, saya sampai di pertigaan di sebelah selatan Kampus 2 UAD. Pertigaan yang
salah satu jalannya mengarah ke pasar Kota Gede. Waktu itu hujan masih rintik. Saya
melihat seorang anak perempuan berambut sebahu sedang meminta uang kepada
pengendara jalan didekat lampu merah. Pemandangan semacam itu lazim ditemui di
kota ini. Umur anak itu sekitar 11 atau 12 tahun. Anak yang seharusnya (dalam
ideal kita) sedang berada di rumah, bercengkrama dengan saudara-saudaranya atau
sedang mengerjakan tugas rumah dari guru-gurunya. Tapi saya pun tidak tahu
apakah dia bersekolah atau tidak.
Dia mengulurkan
tangan kanannya ke setiap pengendara sepeda motor ataupun mobil yang ia temui
di sekitar lampu merah tersebut. tidak ada satu orang pun yang memberi. Beberapa
saat kemudian seorang laki-laki dengan mengendarai sepeda berhenti di dekat
lampu merah. Pikiran pertama saya, dia berhenti karena lampu sedang merah. Laki-laki
itu, yang berumur sekitar 30 tahunan, melirik ke arah gadis kecil ini. Dia sepertinya
hendak merogoh sesuatu dari saku bajunya. Tapi ia mengurungkan niatnya, karena
gadis itu tidak menoleh ke dirinya. Dilihat dari gelagat wajahnya, saya kira dia ingin memberikan sesuatu kepada gadis tersebut.
Sepertinya si
gadis kecil melihat tindakan laki-laki tadi. Ia dekati lelaki dengan sepeda
itu. Dan benar, si lelaki mengeluarkan uang dari saku bajunya. Uang kertas. Tidak
mungkin uang itu adalah uang 500 rupiah, apalagi 200 atau 100 rupiah. Saya tidak
dapat memastikan uang berapa ia berikan. Pastinya, uang itu minimal bernominal
1000 rupiah.
Setelah memberikan
uang itu si lelaki lansung pergi menerobos lampu merah. Ternyata dia hanya berhenti untuk memberikan uang kepada gadis kecil tadi. Mengetahui itu, saya
tersentak. Entah bagaimana, saya merasa malu. Sampai detik ini saya bahkan
tidak tahu, kenapa pada waktu itu saya merasa malu.
(salah satu
hal yang aku suka dari berjalan kaki, menemukan sesuatu yang seringkali tidak
diperhatikan oleh banyak orang,,, J)
0 comments:
Post a Comment